Apakah anak Anda pernah tiba-tiba mengeluh sakit perut setelah mengonsumsi jajanan yang baru saja dibelinya? Hati-hati! Tanpa Anda ketahui, banyak sekali penjual jajanan anak yang mencampur dagangannya dengan bahan-bahan yang tidak sehat. Dengan alasan untuk menghemat biaya produksi, para pedagang nakal rela menggunakan bahan-bahan yang tidak sehat bahkan berbahaya. Jika Anda tidak pintar memperhatikan, anak Anda akan dengan mudah membeli jajanan sembarangan entah saat di sekolah maupun di luar sekolah.
Artikel Lainnya : Kreasi Resep Jajanan Anak Yang Sehat Dan Cocok Untuk Bekal
Oleh karena itu, Anda perlu tahu bagaimana cara membedakan jajanan anak yang tidak sehat dan tidak layak dikonsumsi agar Anda bisa memilah yang baik untuk anak Anda.
Memiliki Warna Yang Terlalu Mencolok
Anda pasti sering melihat berbagai jajanan anak sekolah yang berwarna mencolok, bukan? Ya, makanan dan minuman yang berwarna terang memang selalu menarik perhatian anak-anak, Biasanya, jenis makanan ini dibuat dengan kadar zat pewarna makanan yang lebih banyak. Tetapi, ada pedagang nakal yang justru menggunakan pewarna tekstil untuk menghasilkan warna yang lebih mencolok. Tanda-tanda makanan yang menggunakan pewarna selain untuk makanan adalah warnanya yang tidak mudah hilang walaupun Anda sudah membasuhnya dengan air. Contohnya makanan yang berwarna merah terang yang membuat lidah dan bibir juga berwarna merah. Jika setelah minum air putih atau berkumur-kumur warna merah sulit untuk hilang, itu tandanya Anda perlu berhati-hati.
Rasa Dan Bau Yang Tajam
Untuk menciptakan rasa makanan yang membuat ketagihan, pedagang biasanya menambahkan berbagai zat perasa yang berlebihan. Sebagai contoh, jajanan anak yang terlalu gurih sudah barang pasti diberi penyedap rasa yang terlalu banyak. Biasanya, bagi mereka yang pintar akan bisa membedakan rasa penyedap rasa dengan rasa dari bumbu-bumbu alami. Selain itu, ada juga pedagang yang memakai pemanis buatan yang banyak agar makanan atau minumannya menjadi lebih manis. Zat-zat yang berlebihan tersebut jika sering dikonsumsi akan menumpuk di sel-sel tubuh sehingga bisa menyebabkan kanker. Anda juga jangan hanya menikmati rasa jajanan anak saja, tapi juga perlu berhati-hati pada baunya. Apabila makanan sudah menguarkan bau yang tengik, asam, atau busuk sudah barang pasti itu adalah makanan yang basi dan sudah kedaluwarsa sehingga tidak layak dikonsumsi lagi.
Terlalu Berminyak
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berminyak tidak baik untuk kesehatan karena bisa meningkatkan kadar kolesterol. Hati-hati jika anak Anda suka membeli jajanan yang serba digoreng. Pedagang terkadang jarang mengganti minyak gorengnya untuk menghemat biaya pembelian minyak. Padahal, minyak goreng itu mungkin sudah digunakan untuk menggoreng berkali-kali. Lama kelamaan, minyak akan menjadi kehitaman atau sering disebut minyak jelantah yang mengandung senyawa karsinogenik. Senyawa jahat yang ada pada makanan yang digoreng dengan minyak jelantah akan berbahaya bagi kesehatan. Bahkan yang lebih buruk lagi, ada pedagang nakal yang mencampur minyak goreng dengan plastik untuk menciptakan rasa renyah pada hasil gorengan. Selain itu, pedagang gorengan terkadang juga menggunakan kertas koran bekas sebagai wadah pembungkus yang pasti sudah tidak steril lagi.
Nah, daripada menggunakan minyak goreng untuk menggoreng makanan, lebih baik menggunakan margarin yang lebih rendak lemak. Produk margarin yang berkualitas seperti Blueband bisa menjadi pilihan sehat untuk memasak bekal anak Anda. Daripada takut anak jajan sembarangan di luar rumah, bukankah lebih baik membuat sendiri jajanan anak di rumah? Selain jaminan kesehatannya dapat dipastikan, Anda bisa menyesuaikan kesukaan si kecil ketika membuat bekalnya.