Inggris dipastikan keluar dari Uni Eropa setelah adanya referendum dengan hasil kemenangan bagi kubu pro British Exit. Hasil referendum tersebut menyatakan bahwa 48% memilih bertahan untuk menjadi bagian dari Uni Eropa. Sedangkan sisanya menginginkan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Fenomena ini mengguncang pasar keuangan global karena harga saham sejumlah bursa modal dunia anjlok pada saat itu juga. Selain itu, Poundsterling, mata uang inggris jatuh ke titik terendah sejak 1985. Adanya keputusan negara yang menggunakan sistem parlemen ini juga bisa mengubah pola hubungan Inggris dengan negara lainnya, termasuk Indonesia.
Bagi Indonesia sendiri, Inggris merupakan mitra ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa. Inggris merupakan mitra dagang ke-22 dan total persentase impor dan ekspor ke Inggris mencapai 1 – 2%. Bahkan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia menyatakan bahwa Brexit tidak berdampak negatif terhadap investasi di Indonesia.
Adanya penundaan Brexit dan periode implementasi, membuka peluang Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Selain itu, kedua negara tersebut, baik bagi Inggris dan Indonesia bisa sama-sama meningkatkan eksport import untuk memperluas proyek investasi.
Pada akhir tahun 2019, Inggris dan Indonesia bahkan sepakat untuk memperluas hubungannya melalui perdagangan dan investasi. Selain itu, Indonesia merupakan negara pertama yang menandatangani Trade Review, yaitu kesepakatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Hal tersebut berarti menandakan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra ekonomi yang penting bagi Inggris.
Jadi, meskipun ada gejolak Brexit, pasar investasi di Indonesia tidak perlu khawatir dalam menanggapi hal ini. Pasalnya, antara Inggris dan Indonesia, dari tahun ke tahun menunjukkan kerja sama dan komunikasi yang semakin positif dan intensif. Terlebih lagi adanya penguatan kerja sama di bidang jasa finansial di antara kedua negara tersebut.
Dengan begitu, para investor di Indonesia tetap bisa melakukan kegiatan investasi, transaksi uang valas, maupun menabung valuta asing. Namun, dari 3 kegiatan tersebut, salah satu yang patut diberi perhatian lebih yaitu dalam melakukan transaksi uang dalam bentuk valas.
Remittance atau transfer maupun penerimaan uang valas dari atau ke bank di luar negeri maupun dalam negeri tentu membutuhkan perhatian khusus. Jika menggunakan layanan remittance yang terbaik, maka akan lebih mudah dalam melakukan transaksi dan memudahkan kamu dalam berinvestasi.
Kamu bisa menggunakan digibank transfer valas untuk melakukan Transfer ke banyak negara. Kamu hanya tinggal mendownload dan menggunakan Aplikasi digibank by DBS yang dapat diakses 24/7 setiap harinya. Jadi, kamu tidak perlu repot datang ke cabang hanya untuk melakukan transaksi valas.
Caranya sangat mudah, jika kamu sudah mendownload Aplikasi digibank by DBS, masuklah ke aplikasi tersebut. Pilih Transfer, klik Transaksi Valas, dan pilih Tambah Penerima. Kamu hanya tinggal pilih negara yang dituju serta mata uang yang ingin kamu gunakan. Pilih bank, masukkan detail penerimanya, dan masukkan nominal yang akan kamu transfer.
Jika kamu ingin melakukan transfer valas ke Inggris, kamu tidak akan dikenakan biaya sepeser pun selama dilakukan dalam mata uang Poundsterling. Selain itu, dana dalam mata uang Poundsterling juga akan sampai di hari yang sama jika transfer sesuai waktu yang telah ditentukan.
Salah satu keunggulan lain jika kamu melakukan remittance melalui digibank transfer valas yaitu kamu akan mendapatkan FX rate terkini. Tentunya ini sangat menguntungkan karena besaran uang yang kamu transfer tidak akan berbeda jauh.
Meskipun isu Brexit semakin memanas, kamu akan tetap dengan mudah melakukan remittance menggunakan digibank transfer valas. Kamu bisa bebas kapan saja, dimana saja, dan ke siapa saja melakukan transaksi valas. Dengan menggunakan Aplikasi digibank by DBS, Kamu tidak lagi akan menemui kesulitan dalam berinvestasi atau transaksi valas.