Konstipasi atau susah BAB merupakan suatu kondisi yang cukup sering terjadi pada anak-anak. Ada cukup banyak penyebabnya. Namun, di lain sisi, cukup banyak juga cara cegah konstipasi anak yang bisa bunda lakukan agar BAB si kecil bisa kembali lancar.
Nah, di sini, kami akan coba jelaskan apa saja penyebab-penyebabnya, lengkap dengan cara pencegahan yang tepat agar si BAB si kecil kembali lancar.
Penyebab Konstipasi
Ada beberapa penyebab konstipasi yang sering terjadi pada anak-anak. Berikut kami jelaskan apa saja penyebab-penyebabnya di bawah ini:
1. Adanya Perubahan Pola Makan si Kecil
Susah buang air besar umumnya terjadi karena pola makan yang kurang baik. Biasanya, susah BAB terjadi karena si kecil kurang asupan serat dari sayuran dan buah-buahan.
2. Sering Menunda BAB
Kebiasaan sering menunda atau mengabaikan BAB juga menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini biasanya terjadi karena si kecil yang asyik bermain atau takut pergi ke toilet sehingga mereka menundanya.
3. Riwayat Keluarga
Konstipasi juga biasanya terjadi akibat riwayat keluarga. Jika ada salah satu anggota keluarganya yang mengalami konstipasi, maka si kecil pun berisiko mengalami kondisi tersebut.
Cara Mencegah dan Mengatasinya
Ada beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan. Pertama, yang juga tergolong aman adalah dengan memberi obat pelunak feses. Namun, pemberian obat harus sesuai dengan resep dokter agar jauh lebih optimal.
Selain itu, juga bisa dengan memperbaiki pola makan si kecil. Beri si kecil makanan yang kaya akan serat mulai dari buah-buahan, hingga sayuran yang berserat tinggi. Juga bisa memberi si kecil roti gandum yang bagus untuk kondisi tersebut.
Mengonsumsi air secara teratur juga menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah dan mengatasinya. Dengan asupan cairan yang cukup, maka BAB si kecil bisa kembali lancar seperti biasa. Beri si kecil air putih yang cukup untuk memenuhi asupan cairan si kecil agar bisa mencegah dan mengatasinya.
Nah, itulah beberapa penyebab dan juga cara cegah konstipasi anak. Bagaimana, tidak sulit bukan? Anda bisa mencoba langkah-langkah di atas untuk pencegahannya. Selain itu, bunda juga bisa memenuhi asupan susu probiotik untuk mengatasinya.