Bagi Anda seorang pecinta sejarah, tidak ada salahnya jika Anda berkunjung ke tempat wisata di Sulawesi Tengah yang satu ini. Provinsi Sulawesi Tengah memiliki museum yang berisi beragam koleksi arkeologi. Koleksi arkeologi tersebut yaitu:
- Kapak Genggam
Kapak genggam yang terbentuk oleh alam dengan bentuk tidak beraturan, digunakan sebagai alat potong atau alat berburu pada masa Paleolitikum. Jenis kapak ini disebut juga kapak perimbas atau chopper. Kapak genggam termasuk jenis koleksi arkeologi yang berjumlah 19 buah, ditata pada Ruang Pameran Tetap II.
- Kapak Batu
Kapak batu yang ada di museum ini berbentuk persegi panjang dan berwarna hitam kecoklatan, bagian bawahnya tajam sedangkan bagian atasnya memiliki tangkai yang terbuat dari kayu. Kapak ini digunakan sebagai alat bercocok tanam pada masa Neolitikum. Kapak batu ini berjumlah 14 buah dan ditata di Ruang Pameran Tetap II.
- Tempayan Kubur
Tempayan kubur tersebut terbuat dari tanah liat yang dibakar dan ditemukan dengan proses penggalian pada tahun 1998 di Situs Vatunongko. Tempayan kubur digunakan sebagai wadah penguburan kedua pada masa Megalitikum. Koleksi arkeolog ini berjumlah 3 buah dan disimpan di Ruang Pameran Tetap II.
- Patung Tembikar
Patung ini menggambarkan seorang laki-laki dan perempuan yang terbuat dari tanah liat dan berwarna coklat. Patung laki-laki memakai jubah bermotif garis berbentuk manusia, sedangkan pada patung wanita bermotif tumpal dan bertelinga besa. Patung tembikar ini berjumlah 2 buah dan disimpan di Ruang Storage.
- Arca Menhir
Arca menhir termasuk salah satu ciri khas peninggalan tradisi Megalitik di Sulawesi Tengah. Fungsinya adalah sebagai simbol perwujudan dari raja, panglima perang, dan kepala suku.
- Kapak Perunggu
Kapak yang disebut juga kapak corong atau kapak sepatu ini berbentuk pipih dan berwarna kuning serta salah satu sisinya tajam. Jenis koleksi arkeologi ini berjumlah 11 buah dan ditempatkan di Ruang Pameran Tetap II.